Konsep Sadhana Anuttara Tantra

Posted by bodhi in Uncategorized on November 19th, 2008 |  No Comments »

Konsep Sadhana di tingkat maha esoterik, yaitu : Maha Dzogchen bersifat sangat rahasia dan tidak boleh dijabarkan secara terbuka   

Konsep Sadhana Anuttara Tantra : 

Tingkat Sadhana Anuttara Tantra dari Satya Buddha adalah tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata atau bahasa. Seandainya ingin dijelaskan, yaitu “Semua kesadaran telah kembali ke dalam sifat sebenarnya dan semuanya telah dapat dimanfaatkan. Semuanya bersifat kosong, sifat sebenarnya adalah terang dan Alam Dharma yang terang telah menjadi satu untuk merealisasikan kebenaran mulia yang pertama”.

Pencapaian ke-Buddha-an bermula dari “penerangan hati”, kemudian “melihat sebenarnya diri pribadi”, setelah itu membuktikan “keadaan yang sebenarnya” dan merealisasikan “Dharmakaya”, yang pada akhirnya pencapaian ke-Buddha-an bersifat “kesadaran yang sempurna”.

Quoted from wihara.com

Konsep Sadhana Vajra Dharma Yoga

Posted by bodhi in sadhana, Vajra Dharma Yoga, Vajra Yoga on November 19th, 2008 |  No Comments »

Maha Guru Lu pernah berkata, “Bila seorang sadhaka Satya Buddha telah berhasil di dalam Sadhana Vajra Dharma Yoga ini, maka sadhaka tersebut akan memiliki hati dan sifat vajra serta dapat memilih salah satu Vajra agar dapat melaksanakan latihan dan penekunan Buddha Dharma. Bila sadhaka tersebut memiliki sifat Metta Karuna dan tekun di dalam latihannya, maka akan dapat menyingkirkan sifat kebencian, ke-Aku-an dan kegelapan batin”.

Latihan Vajra dari Satya Buddha memiliki latihan Sadhana Vajra dari Lima Vajra Besar. Bila saja seorang siswa Satya Buddha dapat menguasai salah satu dari lima besar Sadhana Vajra Dharma Yoga tersebut dan memperoleh hasil, maka siswa tersebut akan segera mencapai tubuh ke-Buddha-annya.
Pengertian Lima Vajra Besar adalah : manifestasi dari Maha Vairocana Buddha, Akshobya Buddha, Ratna Sambhava Buddha, Amitabha Buddha dan Amoga Siddhi Buddha. Ada juga sadhana vajra Satya Buddha lainnya yaitu seperti : Sadhana Acalanatha, Sadhana Ucchusma dan sebagainya.

Kelima Panca Dhyani Buddha termanifestasi di dalam Vajrasattva. Hal ini yang menyebabkan Sadhana Vajrasattva dimasukkan lebih awal di dalam Sadhana Catur Prayoga, agar Sadhaka pemula dapat menumbuhkan benih-benih hubungan jodohnya terlebih dahulu dengan Panca Dhyani Buddha.
Hal ini juga bertujuan untuk melindungi Tri Ratna dan menundukkan serta mengendalikan Mara, dan untuk memberikan pelajaran dan bimbingan kepada seluruh mahkluk hidup yang mempunyai makna esoteris terkait dengan Upaya Kausalya.

Maha Guru Lu juga pernah berkata, “Di dalam pelajaran Tantrayana Satya Buddha, bila seorang siswa atau sadhaka telah mencapai latihan Sadhana Vajra Dharma Yoga, maka akan memperoleh kekuatan besar untuk menundukkan dan mengendalikan semua Mara, seluruh tubuhnya akan memancarkan sinar suci yang nyata, dan semuanya akan berjalan dengan tanpa hambatan, berjalan dengan kesempurnaan. Ini semua akan memperlancar semua pelaksanaan latihan Dharma, dan sadhaka tersebut dapat memperoleh gelar Acarya tingkat pertama di dalam aliran esoteris Satya Buddha”.

Quoted from wihara.com

Konsep Sadhana Yidam Yoga

Posted by bodhi in sadhana, Yidam Yoga on November 19th, 2008 |  No Comments »

Sadhana Yidam Yoga atau Yidam Buddha atau Bodhisattva merupakan bagian pelajaran Dharma yang sangat penting dan yang harus dicapai dan dilaksanakan oleh setiap sadhaka Tantra serta selamanya tidak boleh diabaikan, karena Sadhana Yidam Yoga merupakan pengejawantahan para Buddha di sepuluh alam dari masa lampau, masa sekarang dan masa yang akan datang yang merupakan satu kesatuan dari semua kesadaran agung.    

Bagi para sadhaka Satya Buddha, setelah berhasil di dalam Sadhana Guru Yoga, maka dapat memilih salah satu dari delapan Yidam Buddha Satya Buddha, sesuai dengan jodoh sang sadhaka di tahap awal Catur Prayoga atau Guru Yoga.
Delapan Yidam Buddha dalam Satya Buddha yang bisa dipertimbangkan adalah :
1. Amitabha Buddha — (upaya kausalya, kemurnian dan kebijaksanaan) 
2. Bhaisajyaguru Buddha — (upaya kausalya, penderitaan duniawi) 
3. Buddha_Bunda Cundi Bhagavati — (upaya kausalya, kekuatan batin) 
4. Padma Kumara Bodhisattva — (upaya kausalya, kemurnian dan kebijaksanaan) 
5. Avalokitesvara Bodhisattva — (upaya kausalya, daya simpati dan welas asih) 
6. Ksitigarbha Bodhisattva — (upaya kausalya, keselamatan) 
7. Padmasambhava — (upaya kausalya, ilmu duniawi) 
8. Jambhala Kuning — (upaya kausalya, kekayaan duniawi). 
Seterusnya harus sepenuh hati bersatu dengan Yidam serta merealisasikan Tiga Rahasia dari badan jasmani, pikiran dan ucapan hingga melebur dengan-Nya. Di dalam memilih Yidam Buddha harus disesuaikan dengan sifat dan keadaan batin atau jodoh serta dari cita-cita yang selaras dengan hati sadhaka yang bersangkutan.

Seorang sadhaka di dalam kehidupannya hanya boleh memilih satu dari delapan Yidam Buddha diatas, hal ini disebabkan agar dapat sepenuhnya berkonsentrasi dan penuh perhatian, sehingga dapat bersatu dan melebur dengan Yidam Buddhanya. Bila seorang sadhaka esoteris telah berhasil di dalam Sadhana Yidam Yoganya, maka sadhaka tersebut akan dapat memperoleh kontak batin dengan para Buddha atau Bodhisattva lainnya secara alamiah. Inilah yang dinamakan dengan “Bila sebuah latihan Dharma telah terlaksana, maka semua latihan Dharma akan tercapai”.

Maha Guru Lu pernah berkata, “Setelah Sadhana Yidam Yoga berhasil dicapai, maka dapat melakukan latihan Sadhana Vajra Dharma Yoga. Tetapi Sadhana Yidam Yoga harus tetap setiap hari dilaksanakan, sedangkan Sadhana Vajra Dharma Yoga atau sadhana-sadhana lainnya hanya dianggap sebagai sadhana tambahan”.

Belajar Dharma bertujuan untuk menjadi Buddha, latihan Sadhana Yidam Yoga bertujuan agar sadhaka bisa menjadi jelmaan Yidamnya, oleh karena itu latihan yang tertinggi di dalam aliran esoteris adalah, “Aku adalah Buddha”.

Quoted from wihara.com

Konsep Sadhana Guru Yoga

Posted by bodhi in Guru Yoga, sadhana on November 19th, 2008 |  No Comments »

Sadhana Guru Yoga merupakan Sadhana Vajra Guru Yoga dari silsilah Padma Kumara Bodhisattva, karena Maha Mula Vajra Acarya dari aliran Satya Buddha adalah Maha Guru Lu, maka Beliau merupakan manifestasi dari Padma Kumara Bodhisattva.

 Para sadhaka Satya Buddha pada waktu melakukan Sadhana Catur Prayoga dan telah berhasil mencapai kontak batin, maka dapat melanjutkan ke tahap latihan Sadhana Guru Yoga.

Renungan dari Sadhana Guru Yoga adalah Maha Mula Vajra Acarya bersama para Buddha dan Bodhisattva di alam Dharma Dhatu menjadi sebuah satu kesatuan makro kosmos yang berasal dari badan jasmani, pikiran dan ucapan para Buddha dan Bodhisattva serta Dharmapala di sepuluh alam dari masa lampau, masa kini dan masa yang akan datang, dan Maha Mula Vajra Acarya dianggap sebagai sumber manifestasi dari 84.000 jalan Dharma.
Setelah dapat melakukan kontak batin di dalam Sadhana Guru Yoga, maka baru dapat melanjutkan ke sadhana yang berikutnya yaitu Sadhana Yidam Yoga, karena sudah bisa dipastikan tingkat pencapaian spiritual sadhaka tersebut telah dianggap layak untuk berhubungan langsung dengan Yidam Buddhanya, inilah makna terpenting dari Sadhana Guru Yoga, yaitu sebagai filter batin.

Di dalam aliran esoteris, kedudukan seorang Maha Mula Vajra Acarya sangat diagungkan. Bagi para sadhaka yang akan melakukan latihan di dalam Tantrayana harus memiliki kesungguhan hati dan keyakinan kuat untuk menghormati Maha Mula Vajra Acaryanya, karena Tantrayana sangat menitik beratkan pada kekuatan Abhiseka yang diberikan oleh Maha Mula Vajra Acarya tersebut. Seandainya para sadhaka tidak menghormati Maha Mula Vajra Acaryanya bahkan menipu atau memfitnahnya, maka semua latihan esoteris yang dilakukan setiap hari akan kehilangan kekuatannya dan menjadi tidak berguna.

Melakukan latihan di dalam Sadhana Guru Yoga yang terdiri dari visualisasi, mudra dan mantera, semua memiliki silsilah yang nyata dari para Guru Akar. Bila ketiga rahasia telah menjadi satu, maka akan muncul kekuatan dari kontak batin yang telah terjadi, dimana hal tersebut tidak bisa digantikan oleh latihan esoteris lainnya karena akan terjadi kekeliruan silsilah dan hasil yang tidak baik serta akan kehilangan kekuatan Abhiseka dari Maha Mula Vajra Acarya.

Silsilah warisan ajaran Yang Arya Maha Vajradhara Lian Sheng Rinpoche Lu Sheng Yen berasal dari :
Vairocana Tathagata -> Buddhacaksu Buddhamatrka -> Padma Kumara Bodhisattva.

Quoted from wihara.com

Konsep Sadhana Catur Prayoga

Posted by bodhi in catur prayoga, sadhana on November 19th, 2008 |  No Comments »

Konsep Sadhana Catur Prayoga : 

Latihan Dharma Tantrayana Satya Buddha terbagi menjadi lima bagian yaitu :

 1. Sadhana Empat Langkah Dasar – Catur Prayoga 
2. Sadhana Guru Yoga (tahapan awal dimana mulai muncul kontak batin tertentu dengan Maha Mula Vajra Acarya, Maha Guru Lu) 
3. Sadhana Yidam Yoga 
4. Sadhana Vajra Dharma Yoga 
5. Anuttara Tantra -> Maha Dzogchen 

Empat Langkah Dasar meliputi : 
1. Sadhana Maha Namaskara 
2. Sadhana Catur Sarana 
3. Sadhana Maha Puja 
4. Sadhana Vajrasattva – Vajra Citta Bodhisattva, yang merupakan penjelmaan kemurnian Panca Dhyani Buddha 

Empat Langkah Dasar atau Catur Prayoga ini merupakan latihan dasar yang menjadi pondasi utama di dalam latihan esoteris. Bagaikan sebuah bangunan kokoh yang harus memiliki dasar yang kuat, maka demikian pula Sadhana Catur Prayoga merupakan pondasi yang paling utama di dalam semua tingkatan sadhana-sadhana selanjutnya.

Ada banyak orang yang mempelajari esoteris atau Tantrayana tetapi meremehkan dan enggan memulai tahapan Sadhana Catur Prayoga. Sesungguhnya, Sadhana Catur Prayoga ini merupakan latihan dasar utama yang melatih semua aktifitas badan jasmani, pikiran dan ucapan untuk menyesali semua karma-karma buruk yang dimiliki oleh sadhaka, juga untuk menyingkirkan segala mara bahaya dan memunculkan kesejahteraan duniawi serta kebijaksanaan.

Seorang sadhaka Satya Buddha, seandainya di dalam latihan Sadhana Catur Prayoga telah memperoleh hasil, maka di dalam kehidupan yang sekarang atau yang akan datang akan memperoleh kesejahteraan duniawi atau kelahiran di alam dewa, selain itu juga dapat berhubungan batin dengan Vajra Citta Bodhisattva, sehingga saat itu sebenarnya sadhaka tersebut telah mencapai hasil dalam tingkatan Bodhisattva. Oleh karenanya, Sadhana Catur Prayoga meskipun sebuah latihan yang amat mendasar, tetapi sesungguhnya juga merupakan tingkat Anuttara Tantra pula.

Quoted from wihara.com